Selamat Datang di Website Resmi Desa Bunutin, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli.  Media komunikasi dan transparansi Pemerintah Desa Bunutin untuk seluruh masyarakat. Silahkan datang ke Kantor Desa Bunutin meminta PIN jika Anda ingin melihat data yang terdaftar di Data Kependudukan, atau ingin melaporkan sesuatu ke Pemerintah Desa. Bagi Masyarakat Desa Bunutin dan Sekitarnya, kini tidak perlu jauh - jauh untuk membayar tagihan Anda. BUMDes Panca Sedana Sari Melayani segala jenis Pembayaran dengan program PPOB, seperti Listrik, PAM, Telpon, Indiehome, Pajak, Kredit, Asuransi dan lain-lainnya. Juga menerima simpanan masyarakat dan juga melayani pinjaman/kredit.

Artikel

Misteri Sarcophagus di Banjar Perayu Bunutin

08 September 2017 00:00:00  Administrator  2.167 Kali Dibaca  Berita Desa

Sarkofagus adalah suatu tempat untuk menyimpan jenazah. Sarkofagus umumnya dibuat dari batu. Kata "sarkofaus" berasal dari bahasa Yunani σάρξ (sarx, "daging") dan φαγεῖνειν (phagein,"memakan"), dengan demikian sarkofagus bermakna "memakan daging".

Sarkofagus sering disimpan di atas tanah oleh karena itu sarkofagus seringkali diukir, dihias dan dibuat dengan teliti. Beberapa dibuat untuk dapat berdiri sendiri, sebagai bagian dari sebuah makam atau beberapa makam sementara beberapa yang lain dimaksudkan untuk disimpan di ruang bawah tanah

Di Desa Bunutin, tepatnya di Banjar Perayu saat ini masih ditemukan beberapa sarcofagus yang dikeramatkan warga. Menurut keterangan beberapa warga sebagian besar sarcophagus-sarcophagus saat ini tertutup tanah dan di atasnya berdiri pura. Yang lumayan terbuka dari tutupan tanah adalah yang posisinya di Timur. Sarcophagus ini masih kelihatan menempel di dinding tanah. Barangkali karena saking tuanya telah tertimbun tanah entah dari bekas letusan gunung ataupun humus yang memadat. Yang jelas sebagian masih tertutup tanah.  Sarcophagus kelihatan cukup utuh. Masih terdiri atas  bagian bawah (palungan) dan penutup (lid).  Hanya saja ada lubang di tengahnya. Diduga barangkali karena jaman dulu orang-orang yang pertama kali menemukan tidak begitu paham apa itu sarcophagus lalu penasaran ingin tahu ada apa di dalamnya. Mereka mungkin menemukan ternyata ada sisa-sisa kerangka manusia beserta  pernak pernik bekal kuburnya. Lalu karena takut terjadi sesuatu yang tidak dikehendaki, masyarakat lalu cenderung membiarkan sarcophagus itu tetap berada di tempatnya dan setengah tertutup tanah. Bahkan membuat pura kecil di dekatnya untuk melakukan upacara mendoakan roh sang pemilik sarcophagus.

Beberapa sarcofagus dikaitkan masyarakat dengan keyakinan akan manfaat masing - masing sarcofagus.  Konon jaman dulu masyarakat memanfaatkannya untuk air minum ternak babi, dengan harapan ternaknya cepat hamil dan beranak. Jadi dalam hal ini sarcophagus dikaitkan dengan pembawa kesuburan. Tidak mengherankan, karena di beberapa tempat keberadaan sarcophagus juga dikaitkan dengan kesuburan sawah dan tanaman ladang juga.

Bagi Anda yang suka wisata sejarah, ayo datang ke sini, sambil berkunjung ke Twin Hill, karena letaknya berdekatan.

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image  
 

 pengajuan surat

Hubungi Kami

Hubungi Kami

 Agenda

Belum ada agenda

 Perpustakaan Desa

PERPUSTAKAAN DESA

 Peta Desa

 Sinergi Program

Prodeskel Pajak Online
SDGs Desa SIKS-NG

 Komentar

 Media Sosial

 Statistik Pengunjung

  • Hari ini:787
    Kemarin:1.654
    Total Pengunjung:846.018
    Sistem Operasi:Unknown Platform
    IP Address:18.119.125.240
    Browser:Mozilla 5.0

 Arsip Artikel