Setelah hari raya Saraswati atau Redite Paing, wuku Sinta disebut dengan hari Banyu Pinaruh. Banyu Pinaruh merupakan pelukatan Bhuwana Agung dan Bhuawana Alit berkat penurunan Tirta Sanjiwani.
Banyu Pinaruh berasal dari kata Wruh yang artinya mengetahui atau menyadarkan diri. Sehingga dengan pengetahuan menjadi bijaksana. ( Pinandita Putu Gede Suranata ).
Saat Banyu Pinaruh Masyarakat Hindu Bali pada umumnya akan melaksanakan pelukatan ke sumber mata air ke pantai maupun ke mata air kelebutan. Hal ini juga dilaksanakan oleh masyarakat Desa Bunutin melakukan pelukatan ke Beji Selati, yang bertempat di Banjar Selati, Desa Bunutin, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli.