Bunutin, Bangli – Di tengah hamparan hijau pedesaan Bunutin, Kabupaten Bangli, berdiri sebuah pura yang menyimpan keagungan spiritual luar biasa. Pura Beji Selati, yang terkenal dengan ritual melukat dan pancuran mistisnya, telah menjadi destinasi pembersihan rohani bagi ribuan umat Hindu dari berbagai penjuru Bali.
Ritual melukat di Pura Beji Selati bukan sekadar tradisi, tetapi merupakan praktik spiritual yang telah diwariskan turun-temurun. Dalam ritual ini, umat menggunakan air suci dari mata air yang mengalir di kompleks pura untuk membersihkan diri dari dosa, karma buruk, dan energi negatif yang melekat.
Salah satu keunikan Pura Beji Selati adalah keberadaan pancuran mistis yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit nonmedis. Banyak pengunjung yang datang dengan berbagai keluhan spiritual mulai dari gangguan gaib hingga ketidakseimbangan energi dalam tubuh dan mengklaim merasakan perbaikan setelah melakukan ritual di pura ini.
Yang lebih menarik lagi adalah keberadaan tanah merah di sekitar area pura. Tanah ini diyakini memiliki khasiat khusus dan sering digunakan dalam berbagai ritual adat. Masyarakat setempat menceritakan bahwa tanah merah tersebut telah digunakan sejak zaman dahulu untuk berbagai keperluan spiritual dan pengobatan tradisional.
Pura Beji Selati menampilkan ciri khas arsitektur tradisional Bali yang memukau. Relief yang terpahat di dinding pura menceritakan kisah-kisah dari mitologi Hindu yang sarat makna filosofis. Setiap detail arsitektur dirancang tidak hanya untuk keindahan visual, tetapi juga untuk mencerminkan konsep kosmologi Hindu Bali.
Di zaman modern ini, Pura Beji Selati tetap mempertahankan fungsinya sebagai pusat keagamaan sekaligus beradaptasi dengan kebutuhan zaman. Pura ini kini juga menjadi daya tarik wisata spiritual yang menarik perhatian wisatawan dari berbagai latar belakang. Selain itu, bagi masyarakat setempat, Pura Beji Selati adalah lebih dari sekadar bangunan fisik. Ini adalah manifestasi dari kepercayaan mendalam terhadap keseimbangan antara dunia sekala (nyata) dan niskala (spiritual). Setiap ritual yang dilaksanakan di sini adalah upaya untuk menjaga harmoni dengan alam dan Sang Pencipta.
Tantangan terbesar yang dihadapi Pura Beji Selati saat ini adalah bagaimana menjaga kesucian dan keaslian pura di tengah modernisasi dan meningkatnya jumlah pengunjung. Pihak pengelola pura terus berupaya menjaga keseimbangan antara keterbukaan terhadap pengunjung dan pelestarian nilai-nilai sakral.
Program-program edukasi tentang tata cara persembahyangan yang benar dan pentingnya menjaga kesucian pura terus digalakkan. Generasi muda didorong untuk aktif terlibat dalam berbagai kegiatan keagamaan agar pemahaman dan rasa memiliki terhadap warisan budaya ini tetap terjaga.
Pura Beji Selati di Bunutin, Bangli, adalah permata spiritual yang terus bersinar di tengah dinamika zaman. Dengan segala keunikan yang dimilikinya dari ritual melukat yang sakral, pancuran mistis, hingga tanah merah yang diyakini ajaib pura ini tetap menjadi destinasi penting bagi pencarian kedamaian dan pembersihan spiritual.
Bagi siapa pun yang mencari lebih dari sekadar wisata biasa, kunjungan ke Pura Beji Selati menawarkan pengalaman yang menyentuh jiwa. Di sini, keindahan alam, keagungan arsitektur, dan kedalaman spiritualitas bersatu menciptakan harmoni yang sulit dilupakan.
Penulis: Ni Wayan Santi Budiasih